Menu Tutup

SELF ASSEMENT KASUS RABIES DAN SOSIALISASI RABIES CENTER

Rabies adalah penyakit virus yang fatal tetapi dapat dicegah. Penyakit ini dapat menyebar ke manusia dan hewan peliharaan melalui gigitan dan cakaran hewan yang terinfeksi. Rabies terutama menyerang sistem saraf pusat, yang menyebabkan penyakit otak parah dan kematian jika perawatan medis tidak diberikan sebelum gejala muncul.

Perhatian medis segera setelah dugaan paparan rabies sangat penting. Perawatan medis setelah paparan rabies disebut profilaksis pascapaparan atau PEP. PEP meliputi perawatan luka, dosis imunoglobulin rabies manusia (HRIG), dan serangkaian empat atau lima vaksin rabies, yang harus diberikan sesegera mungkin setelah paparan. Perawatan ini sangat penting untuk mencegah penyakit berkembang. Perawatan ini hampir 100% efektif jika diberikan segera. Setiap tahun, 60.000 orang Amerika menerima PEP setelah kemungkinan paparan rabies.

Penyakit ini jarang terjadi pada manusia di Amerika Serikat, dengan jumlah kematian yang dilaporkan kurang dari 10 orang setiap tahunnya. Namun, rabies menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat, karena tingkat kematiannya yang tinggi pada manusia. Penyakit ini juga terdapat pada banyak spesies satwa liar, hampir 3 dari 4 orang Amerika tinggal di komunitas tempat rakun, sigung, atau rubah membawa rabies

Tim Pusat Kementrian, Bersama pengelola Rabies dinkes provinsi Sulawesi Barat dan dinkes kab mamuju tengah langsung datang ke Puskesmas Tobadak pada tanggal 20 Agustus 2024. Tim Kementrian, Dinkes Provinsi dan Dinkes Mateng melalukan Sosialisasi terlebih dahulu sebelum melihat kegiatan vaksin RABIES yang di siapkan.

Kegiatan Sosialisasi di lakukan agar teman-teman puskesmas dapat mengetahui apa saja langkah menangani pasien yang terkena gigitan hewan pembawah RABIES. Puskesmas Tobadak Menerima materi dengan baik, Sehingga Tim Pusat ingin melihat Vaksin yang di siapkan Oleh Puskesmas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *